detik.com – Zaman sekarang banyak boneka modern yang digemari oleh orang-orang. Namun hal ini tak serta merta membuat ciut hati Andrie Rosmalina, perempuan asal Sidoarjo, Jawa Timur, menjalankan usaha bingkisan boneka berbusana pakaian adat. Andrie bercerita, ia adalah pengrajin bingkisan khas Surabaya, yaitu boneka Cak Ning dan Guk Yuk.
“Awalnya tahun 2008 kita usaha souvernir di salah satu mal. Souvenirnya macam-macam khas Surabaya, waktu itu buatnya boneka tokoh lokal Cak Ning, Guk Yuk. Lalu banyak yang minta boneka 34 provinsi dan coba bikin,” terang Andrie saat dihubungi detikFinance, Senin (13/11/2017).

Bisnis boneka berbusana adatBisnis boneka berbusana adat Foto: Dok. Cika Handycraft

Busana boneka tersebut terbuat dari kain perca, sedangkan bonekanya berbahan karet yang ia beli dari produsen langganannya. Andrie mengatakan berkat usaha bingkisan bonekanya tersebut ia sudah memiliki dua gerai di Sidoarjo dan Surabaya dengan nama usaha Cika Handycraft.
Untuk modal awal, ia mengaku merogoh kocek sebesar Rp 500.000 dan kini usahanya mampu meraup omzet hingga Rp 15 juta/bulan.
“Pertama modalnya Rp 500 ribu. Terus sekarang omzetnya rata-rata Rp 10-15 juta/bulan,” jelasnya.

Bisnis boneka berbusana adatBisnis boneka berbusana adat Foto: Dok. Cika Handycraft

Di balik usahanya, Andrie juga memiliki motivasi yang baik di mana ia berkeinginan anak-anak Indonesia mampu mengenal dan mencintai pakaian adat Indonesia. Sehingga anak-anak tidak hanya mengenal boneka dari luar negeri.
“Supaya anak-anak cinta budaya Indonesia. Tidak hanya boneka luar negeri saja yang dikoleksi. Selain itu biar masyarakat tahu kalau boneka barbie pakai pakaian adat Indonesia makin cantik dan imut,” sebut Andrie.
Sedangkan, untuk pemesanan produknya ia biasa menerima dari berbagai kota hingga luar negeri. Bahkan ia mengaku sering mendapat pesanan untuk dibawa ke luar negeri sebagai cinderamata.

Bisnis boneka berbusana adatBisnis boneka berbusana adat Foto: Dok. Cika Handycraft

Misalnya seperti untuk dibawa ke Jepang saat program pertukaran pelajar atau dibawa ke Australia sebagai pelengkap di acara kedutaan besar.
“Orderan dari berbagai kota tapi kalau yang ke luar negeri belum. Paling dibawa ke luar negeri itu sering. Misalnya program pertukaran pelajaran ke Jepang atau dibawa ke Australia untuk acara ke kedutaan besar,” kata Andrie.
Dalam sebulan ia mampu memproduksi hingga 100 pasang boneka dengan pakaian adat. Hal ini ia kerjakan dengan bantuan 5 orang pegawai.

Bisnis boneka berbusana adatBisnis boneka berbusana adat Foto: Dok. Cika Handycraft

Sementara untuk ke depannya, kini ia sedang mengembangkan bingkisan boneka dengan busana khas negara-negara tertentu. Rencana ini sudah ia jalani selama 1 bulan.
“Ini karena permintaan yang banyak juga. Minta pakaian tradisional dari luar negeri. Ini saya sudah buat pakaian adat tradisional India sama Spanyol,” pungkasnya.
Sebagai informasi, bingkisan boneka ini dijual dengan harga satuan Rp 65.000 dan pasangan Rp 95 ribu. Pemesanan bisa langsung dilakukan di workshop atau secara online melalui akun instagram di @cika_handycraft atau facebook Cika Handycraft.

Bisnis boneka berbusana adatBisnis boneka berbusana adat Foto: Dok. Cika Handycraft

Bisnis boneka berbusana adatBisnis boneka berbusana adat Foto: Dok. Cika Handycraf

sumber : detik.com

Post a comment

Your email address will not be published.

Related Posts